Selasa, 22 Juli 2014

Bakti Sosial Panti Asuhan Amaliyah






Hay blogger, seperti janji saya sebelumnya, saya akan berbagi cerita menyenangkan.
Yah ini kali pertama saya mendatangi panti asuhan. Kita berangkat jam 14.00 dari bandung-subang.
Naik motor guys, hhha ini juga kali pertamanya, puasa, panas udah harus di lewati dengan ikhlas :D
Dikira kalau pake motor lumayan deket, tapi tetep aja 2 jam . cukup membuat badan pegal.
Tapi asik sih karena kita rame2 juga ada 5 motor.
Sampai di subang kita mampir dulu di supermarket untuk belanja keperluan sembako.
Baru kali ini belanja rame banget, udah kaya demo hhha..
Syukur deh sembako yang kita list ada semua.
Seudah belanja kita langsung pergi ke panti asuhan AMALIYAH. Di kira tempatnya di pinggir jalan ternyata harus masuk gang lagi.
Dan yeahhhhh…..SAMPAI !!
Akhirnya. Kedatangan kita di sambut oleh bapak panti asuhan. Seperti biasa kita di minta duduk dulu sambil melihat-lihat profil panti, datn anak-anak panti.
Sayangnya di panti ini semuanya hampir remaja, tidak ada bayi atau batita, padahal dari dulu ingin sekali datang ke panti yang banyak anak kecilnya, akibat tidak punya adik blogger hhha.
Tapi gak apa-apa mereka juga asik kok.
Tidak lama kemudian, kita di panggil ke musholla.
Yah kita semua kumpul disana bersama anak-anak panti.
Pertama-tama ucapan selamat datang dan terimakasih dari bapak panti.
Kemudian pemberitahuan maksud dan tujuan kita juga mau apa sih datang ke panti.
Setelah kedua pihak mengutarakan semuanya, mulailah perkenalan satu persatu anak-anak panti.
Banyak orang, banyak karakter , ada yang pendiem, ada yang heboh, ada yang cuek.
Yah begitulah manusia pada umumnya.
Senang sekali bisa berkenalan dengan adik-adik baru ini, setelah perkenalan.
Mulailah kita memberikan hasil yang kita dapat dari acara kemarin.
Gak seberapah sih, tapi sih tapi semoga aja bermanfaat buat adik-adik di panti, amiin
Setelah pemberian bakti social acaranya tidak terlalu formal, kita ngobrol-ngobrol dengan anak-nak panti, sambil jalan-jalan liat-liat kamar mereka.
Tidak butuh waktu lama, kita tidak canggung untuk mengobrol.
Sayang sekali waktu kita hanya sebentar, karena mengingat puasa juga, jadi ingin cepat sampai bandung.
Sesudah itu kami bergegas pulang. Alhamdulillah banget acara bakti social ini berjalan lancar dan seru.
Banyak pengalaman baru yang saya dapat, semoga saja tahun depan saya dan rekan-rekan bisa mengadakan acara yang sama , amiin

Buka Bersama Gentra Seba






Hallo guys apa kabar semuanya?
Semoga baik-baik saja yah, amiin.
Puji syukur sekali tahun ini kita masih diberi umur untuk menjalankan puasa ramadhan.
Banyak sekali berkah yang akan kita dapat di bulan suci ramdhan ini, betul tidak ?
Pastinya dong !! udah janji allah SWT akan memberi kebahagiaan dunia dan akhirat buat hamba-hambanya yang mau melaksanakan perintahnya dan menjauhi larangannya.
Semoga kita termasuk golongan orang-orang tersebut yah blogger.

Kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya sepanjang bulan rmadhan ini, mungkin agak menyedihkan yah, because saya tidak bisa sepenuhnya melewati bulan ramadhan ini dengan keluarga saya. Yah seperti biasa karena alasan kesibukan yang tak terduga, hhha
Kebetulan bulan puasa ini UKM saya, keluarga ke 2 saya , Gentra Seba mengadakan acara bakti social. Dimana acara ini bukan hanya untuk mengumpulkan dana, tapi juga untuk mempererat tali silaturahim.
Seumur hidup ini kali pertamanya saya ikut serta bahkan jadi panitia dalam acara ini. Dari dulu ingin sekali ikut seperti ini, tapi mungkin baru sekarang jodohnya.



Ok, acara ini di adakan tanggal 12 juli 2014, malam minggu, iya malam minggu hhha .
Sejahtera sekali ini kamu single. Gak cuman anak-anak Gentra Seba aja yang ikut serta di sini. Ada alumni Gentra Seba, ada Dosen, ada tamu undangan juga dari mahasiswa lain.
acara nya ada buka bersama dan latihan angklung bersama. Udah kurang seru apa coba ?
dan kebetulannya lagi saya menjadi MC dadakan hhha, pengalaman pertama sekali. Tanpa latihan langsung jadi MC, yah Alhamdulillah lancer sih.
Pertama-tama acara di buka dengan membaca ayat suci alquran, kemudian di sambung dengan sambutan-sambutan dari dosen, pelatih babeh edi, sampi ketuplak dan ketua gs.
Setelah itu di lanjutkan dengan latihan bersama, ini yang paling seru, karena buat mahasiswa undangan this is first. Gak kaya anak-anak Gentra Seba yang udah biasa liat partitur dan menggoyangkan angklung. Butuh konsentrasi luar biasa bagi mereka yang baru memainkan angklung, apalagi lagu-lagu yang dicoba lumayan susah lah untuk pemula, . tapi walaupun susah dan bikin pusing liat partiturnya. Mereka senang sekali dan antusias. Bahkan mereka minta latihan lagi. Karena mungkin main angklung itu sulit tapi asyik kalo kita udah nikmatin lagunya.
Butuh biasanya untuk bisa main angklung.
Setelah main angklung acara dilanjut dengan buka bersama, senang sekali rasanya acara sudah hampir sampai akhir.
Dan di tutup dengan penampilan dari anak-anak Gentra Seba.
Syukur Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar, dan dana yang kita dapatpun sampai 1juta lebih.
Senangnya….bisa berbagi kasih denga saudara-saudara kita yang kurang beruntun.
Sumbangan ini akan di berikan ke panti asuhan AMALIYAH subang. Tunggu cerita selanjutnya yah bareng temen-temen panti asuhan AMALIYAH, bye guys …

Selasa, 06 Mei 2014

Bersepeda di Jepang


Bagi orang Jepang, sepeda adalah kendaraan yang sangat praktis, ramah lingkungan dan menyehatkan. Kalau jarak yang ditempuh tidak jauh, orang Jepang lebih memilih bersepeda atau jalan kaki daripada naik kendaraan lainnya. Anak sekolah, mahasiswa, orang kantoran, ibu rumah tangga, bahkan patroli polisi pun  bersepeda. Para ibu atau bapak mengantarkan buah hatinya ke sekolah dengan bersepeda. 

Banyak pula orang yang pulang-pergi kantor, memilih memakai sepeda menuju stasiun kereta. Mereka memilih menggunakan kereta daripada mobil pribadi karena kereta biasanya lebih tepat waktu. Karena jika berkendaraan mobil pribadi atau bus bisa terancam macet di jalan. 

Walaupun kereta juga sesekali macet karena ada orang bunuh diri yang nyemplung ke jalur rel kereta. Banyaknya orang yang memilih memakai kereta inilah yang menyebabkan daerah di sekitar stasiun biasanya sangat banyak sepeda yang diparkir, seperti yang saya lihat di depan stasiun Kita Urawa.

 sepeda ibu-ibu di Jepang dengan keranjang buat belanjaan/ bawaan dan boncenger buat anaknya.

Bersepeda di Jepang aman, selama kita tidak melanggar aturan, dan nyaman karena udaranya relatif bersih. Demi keamanan dan kenyamanan, di beberapa tempat ada terowongan melintas di atas atau di bawah rel kereta. Bahkan ada juga yang dilengkapi lift yang boleh dinaiki orang dan sepeda.

 Lift Sepeda, untuk turun/ naik ke terowongan jalur sepeda menyebrang di bawah rel kereta.


Walaupun jumlah pengendara sepeda di Jepang dari tahun ke tahun meningkat, namun tidak ada jalur khusus untuk sepeda. Pengendara sepeda biasanya berbagi tempat di trotoar dengan pejalan kaki. Untuk itu trotoar di Jepang dibuat tidak lebih tinggi dari jalan raya, hanya diberi pembatas besi atau marka. Terkadang juga pengendara sepeda lebih memilih melintas di pinggir jalan raya saat di trotoar ada banyak pejalan kaki. Mobil, truk, dan kendaraan umum seperti taksi dan bis kota selalu mendahulukan sepeda dan pejalan kaki.  

Mengingat banyaknya pengguna sepeda, maka di Jepang disediakan lahan parkir khusus sepeda. Biasanya dekat apartemen, supermarket atau stasiun kereta api. Untuk beberapa jam pertama sekitar 1-3 jam biasanya gratis, tapi bila lebih dari itu kita harus membayar sekitar 150-300 yen. Cara memarkir sepeda pun ada berbagai cara. Ada yang berdiri, ada yang bertingkat, dan lain-lain. Hal ini karena keterbatasan lahan parkir sepeda yang sangat sempit sehingga harus disiasati dengan pemanfaatan ruang se-efesien mungkin.

Untuk menghindari terjadinya kecelakaan bersepeda, pemerintah Jepang membuat peraturan sebagai berikut
1. Pakailah jalur di sebelah kiri.
2. Ikutilah petunjuk lampu lalu lintas (ada rambu dan lampu lalu lintas khusus untuk pejalan kaki dan sepeda).
3. Di persimpangan yang ada rambu harus berhenti sejenak, pejalan kaki dan sepeda juga harus berhenti.
4. Perhatikanlah keselamatan pejalan kaki kalau bersepeda di trotoar 
5. Tidak boleh mengendarai sepeda sambil memegang payung atau menggunakan handphone.
6. Ketika hari sudah gelap, nyalakanlah lampu sepeda (termasuk reflektor di belakang
sepeda juga harus ada).
7. Tidak boleh berboncengan. Perkecualian untuk memboncengkan anak usia di bawah enam tahun dan pakaikanlah helm bersepeda untuk anak-anak.
8. Daftarkan asuransi, untuk jaga-jaga seandainya terjadi kecelakaan.9. Setelah minum minuman keras dilarang mengendarai sepeda.
Namun sering terlihat ibu-ibu Jepang ada yang membawa dua anak sekaligus bersepeda, satu di boks belakang, satu lagi di boks depan. Ada juga yang bersepeda sambil ber-handphone ria. Juga ketika hari hujan, ada yang bersepeda dengan satu tangan membawa payung dan tangan satu lagi memegang stang. Sebaiknya demi keamanan dan kenyamanan, pemerintah Jepang perlu memperketat kembali peraturan bersepeda, seperti tidak boleh membonceng anak lebih dari satu, berhandphone, berpayung, membonceng teman, dan anak harus memakai helm. 


Senin, 10 Maret 2014

Kebiasaan Orang Jepang yang Tidak Suka Bersalaman

Di indonesia mayoritas penduduk beragama islam itu sebabnya, sapaan seperti "asallamuallaikum" sudah tidak asing lagi di dengar, Selain mengucapkan salam jabatan tangan kerap dilakukan juga. Dengan kebiasan seperti itu biasanya orang-orang bisa memberikan respond yang baik, karena kebiasaan seperti itu di anggap sopan, apalagi dengan orang yang baru kita kenal.

Lain negara, lain agama, lain juga kebiasaan, ketika saya sedang membaca salah satu blog di google, mecari kebiasaan orang di negara lain, ternyata saya menemukan sesuatu yang beda, dengan kebiasaan di negara saya. Disitu di tulis tentang orang Jepang yang tidak biasa bersalaman.
Jika kita mengajak berkenalan dengan berjabat tangan, orang jepang kebanyakan akan menganggukan kepala, sebagai penolakan, dan mengganntinya dengan cara membungkukan badan.
Yah di Jepang , bukan menggunakan jabatan tangan untuk menghormati lawan biacara kita, tapi mereka membungkukan badan untuk memberi hormat kepada lawan biacaranya, termasuk jika kita baru berkenalan.
mungkin ini memang sudah menjadi tradisi mereka. Sama halnya dengan tradisi jabatan tangan di negara kita.

Dari bungkukan badan bisa di nilai, tergantung tinggi rendahnya. seperti kepada orang yang lebih tua atau pimpinan di perusahaan biasanya lebih menunduk dari pada saat bertemu dengan teman sebaya.
pada saat mengucapkan terimakasih pun sama halnya. bisa di lihat seberapa besar rasa terimakasihnya dari bungkukan atau anggukan kepala.



Sumber : 

https://www.google.com/search?q=membungkukan+badan+ala+orang+jepang&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ei=TmQdU_DJHoeyiQfyyoDwCw&ved=0CAcQ_AUoAQ&biw=1366&bih=600#facrc=_&imgrc=34SYOAaM_gm-OM%253A%3Bxxeq_u92faX-OM%3Bhttp%253A%252F%252F4.bp.blogspot.com%252F-O6YJuuE5IIM%252FUMlq_TK3-HI%252FAAAAAAAAALk%252Fg3Lr7Vhfu8g%252Fs1600%252Fojigi.jpg%3Bhttp%253A%252F%252Ftheteenagersss.blogspot.com%252F2012%252F12%252Fbudaya-membungkukan-badan-di-jepang.html%3B319%3B320

http://terselubung.in/gaya-hidup/9-kebiasaan-orang-orang-jepang.html


Minggu, 09 Maret 2014

Kebudayaan Jepang Upacara Minum Teh (Chanoyu)

Arti kata Chanoyu sebenarnya adalah “air panas untuk teh”. Namun kemudian berkembang lebih luas menjadi upacara minum teh dalam tradisi Jepang, yang sangat dipengaruhi oleh Buddha Zen Itulah sebabnya, dalam chanoyu setiap peserta diharapkan mengalami ketenangan. Karena chanoyu sendiri dianggap sebagai bagian dari meditasi untuk mendapatkan keseimbangan jiwa [ketenangan diri]

Baik sang tuan rumah chanoyu ataupun sang tamu saling berbagi perasaan akan kebersamaan selama chanoyu ini berlangsung.Upacara minum teh atau chanoyu ini disempurnakan oleh Rikyu Sen pada Periode Azuchi Momoyama (1573-1603).

Dalam Chanoyu, teh dibuat dengan mencampurkan bubuk daun teh dengan air panas di dalam chawan (mangkuk gelas).Teh diaduk dengan menggunakan semacam pengocok yang terbuat dari bambu yang disebut chasen hingga berbusa lalu diminum.Dalam Chanoyu, teh dibuat dengan mencampurkan bubuk daun teh dengan air panas di dalam chawan (mangkuk gelas).Teh diaduk dengan menggunakan semacam pengocok yang terbuat dari bambu yang disebut chasen hingga berbusa lalu diminum.Tidak sembarangan orang dapat mempraktikkan chanoyu secara benar dan terdapat kursus khusus untuk mempelajari chanoyu.


Bahkan untuk menjadi master, konon katanya memerlukan waktu bertahun-tahun dalam pembelajarannya.Jadi dapat dikatakan chanoyu merupakan budaya Jepang kelas tinggi.Chanoyu adalah seni.


Hal ini dapat kita lihat dari kesenian keramik pada peralatan yang digunakan dalam chanoyu yang meliputi perabotan makanan dan minuman.Dapat pula dilihat seni arsitektur dalam penataan tanaman dan ruangan yang dipakai untuk menggelar upacara minum teh..


Chanoyu mencerminkan kepribadi
an dan pengetahuan sang tuan rumah yang mencakup tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacaraminum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu).

Chanoyu adalah seni.Hal ini dapat kita lihat dari kesenian keramik pada peralatan yang digunakan dalam chanoyu yang meliputi perabotan makanan dan minuman.Dapat pula dilihat seni arsitektur dalam penataan tanaman dan ruangan yang dipakai untuk menggelar upacara minum teh..

Chanoyu mencerminkan kepribadian dan pengetahuan sang tuan rumah yang mencakup tujuan hidup, cara berpikir, agama, apresiasi peralatan upacaraminum teh dan cara meletakkan benda seni di dalam ruangan upacara minum teh (chashitsu).


Pada awalnya pula chanoyu dilaksanakan oleh pendeta Buddha untuk pelatihan meditasi, karena itu suasana dalam upacara minum teh benar-benar tenang tanpa iringan musik, hanya suara alam seperti dedaunan yang bergemerisik tertiup angin.Selain itu ada pula pengaruh positif chanoyu dalam kehidupan karena dari setiap gerak gerik chanoyu mengajarkan kebaikan dan penuh dengan kesederhanaan, tidak ada kemewahan dalam hidup dan tidak ada perbedaan kelas atau status sosial.Karena itu orang yang mendalami chanoyu akan menerapkan kesederhanaan dalam kehidupannya, bahkan akan menemukan titik terang dimana segala kegiatan yang kita lakukan akan sempurna karena ketelitian yang ada pada chanoyu.


Chanoyu juga merupakan sarana kita mengapresiasikan rasa terima kasih kita terhadap segala yang ada di bumi.Dilihat dari proses meminum teh yang lama, mangkuk diputar terlebih dahulu, tidak ada yang boleh berbicara, dan upacara ini memakan waktu berjam-jam dengan tujuan menghargai teh yang disajikan.Maksud dari hal tersebut adalah "hargailah sesuatu yang sederhana, serta jangan menyepelekan hal-hal kecil".


Selain itu ada pula pengaruh positif chanoyu dalam kehidupan karena dari setiap gerak gerik chanoyu mengajarkan kebaikan dan penuh dengan kesederhanaan, tidak ada kemewahan dalam hidup dan tidak ada perbedaan kelas atau status sosial.Karena itu orang yang mendalami chanoyu akan menerapkan kesederhanaan dalam kehidupannya, bahkan akan menemukan titik terang dimana segala kegiatan yang kita lakukan akan sempurna karena ketelitian yang ada pada chanoyu.


Chanoyu juga merupakan sarana kita mengapresiasikan rasa terima kasih kita terhadap segala yang ada di bumi.Dilihat dari proses meminum teh yang lama, mangkuk diputar terlebih dahulu, tidak ada yang boleh berbicara, dan upacara ini memakan waktu berjam-jam dengan tujuan menghargai teh yang disajikan.Maksud dari hal tersebut adalah "hargailah sesuatu yang sederhana, serta jangan menyepelekan hal-hal kecil".


Chanoyu juga merupakan sarana kita mengapresiasikan rasa terima kasih kita terhadap segala yang ada di bumi.Dilihat dari proses meminum teh yang lama, mangkuk diputar terlebih dahulu, tidak ada yang boleh berbicara, dan upacara ini memakan waktu berjam-jam dengan tujuan menghargai teh yang disajikan.Maksud dari hal tersebut adalah "hargailah sesuatu yang sederhana, serta jangan menyepelekan hal-hal kecil".



Chanoyu atau sado adalah upacara minum teh tradisional Jepang yang menerapkan peraturan dan etiket dalam praktiknya.
Chanoyu bukan hanya sekedar acara berkumpul untuk minum teh, tetapi merupakan budaya tradisional yang memiliki citarasa seni tinggi.
Sang tamu harus memperhatikan segala langkah persiapan dalam chanoyu yang dilakukan oleh sang tuan rumah dalam suasana khidmat.





Link Undang-Undang ITE

Berikut saya lampirkan Link UU ITE, silahkan mengklik untuk membacanya
http://folder.idsirtii.or.id/pdf/uu-ite-11-2008.pdf

Kamis, 02 Januari 2014

Gentra Seba is My Family :)

Hallo Selamat malam..............
kali ini saya akan membahas tentang Gentra Seba sebagai keluarga ke-2 saya, Gentra Seba adalah sebuah kelompok paduan angklung. Namanya juga kelompok pasti banyak manusianya ...hhhe
Mungkin bagi masyarakat Jawa Barat sudah tidak asing lagi yah dengan alat musik angklung, tapi lain hal dengan masyarakat di luar Jawa Barat. Ok, saya akan jelaskan secara singkat apa itu Angklung.
Angklung adalah alat musik tradisional sunda yang terbuat dari bambu, cara memainkannya dengan menggoyangkan angklung. 1 angklung merupakan 1 nada , di bawah ini saya berikan foto angklung
ok, cukup segitu aja yah penjelasan tentang angklung. Saya bergabung dengan Gentra Seba dari sejak saya masuk kuliah, karena Gentra Seba adalah salah satu UKM di kampus saya. kurang lebih 1 tahun 6 bulan saya sudah bergabung di sini. Banyak hal yang saya dapatkan di Gentra Seba. tentunya yang paling utama itu kekompakan karena dalam memainkan angklung perlu kekompokan yang luar biasa. karena kita tidak mungkin memainkan 1 lagu sendirian. Tentunya kita perlu teman untuk di ajak bekerja sama dalam memainkan angklung. Belajar kekompakan dari bermain angklung otomatis akan terbawa juga pada organisasi kita, pada setiap kebersamaan yang kita lalui. 
Selain kekompakan juga di sini memberikan saya pengalaman dari sebuah keajaiban. Yah keajaiban yang diberi allah tentunya. Kenapa saya bilang keajaiban ? 
karena apa yang menjadi mimpi saya dan teman-teman bisa terjadi di sini. Yah contohnya di tahun 2013 kemarin alhamdulillah Gentra Seba mendapat 2 acara manggung besar, khususnya buat angkatan saya.
kita mendapat kesempatan manggung di Bali di acara PKB, di sini kerasa banget yang namanya komunitas menjadi keluarga, susah senang kita selalu bersama. setiap hari pasti kita ketemu, menghabiskan hari-hari dengan latihan, jadi udah gak aneh lagi kalo kita deket banget. 
itu foto kita pas manggung di bali, banyak sih sebenernya tapi 1 aja dulu yah hhhha.... dan sorry cuman cewe-cewe nya aja. kebetulan di laptop saya gak ada foto all pemainnya. 
Nah setelah dari Bali ada lagi manggung yang tak di duga tak di sangka di akhir tahun SINGAPORE  !!
ini bener-bener mimpi jadi nyata akhirnya kita bisa ke luar negri lagi. Ini yang bikin kesan nya jadi gimana gitu , kita bisa pergi bareng-bareng buat misi kesenian bawa nama Indonesia. dan ini semua karena ANGKLUNG. Manggung utama kita adalah konser di The Star, konser kolaborasi dengan MCO , kabarnya sih itu konser angklung terbesar di singapore tahun 2013.
 lagi-lagi saya ucapkan alhamdulillah lagi .
Ini tuh bener-bener keajaiban buat kita dari allah. Pengalaman berharga yang tidak akan pernah terlupakan.
karena banyaknya manggung yang udah kita lalui, otomatis membuat kita semakin kompak. yah seminggu gak datang ke sekre aja kayanya udah kangen banget.
pokoknya apapun yang terjadi semoga Gentra Seba selalu ada , dan selalu mengukir prestasi , selalu membawa harum almamater, selalu kompak dan i love Gentra Seba :)